Pages

Saturday, October 21, 2006

JAMUR TIRAM?

Jika anda ada kesempatan menginap di Wisma Kumbung Jamur, lalu melongok lewat jendela, tepatnya sebelah kiri wisma, akan kelihatan tiga buah bangunan sederhana. Bangunan berupa saung tersebut dibuat dari bahan bambu, beratap genting palentong, dindingnya juga dari anyaman bambu, dan tidak berjendela. Itu namanya kumbung atau ada yang menyebutnya kubung, atau disebut juga saung jamur. Kumbung ini memang digunakan untuk pemeliharaan jamur, merupakan bagian dari proses budidaya jamur.

Kalau anda punya waktu sambil membawa anak-anak, ajaklah mereka untuk melihat dari dekat bagaimana cara budidaya jamur secara tradisional. Kalau juga masih punya waktu, bacalah sedikit uraian di bawah ini. Jika anda sudah tahu tentang jamur lewatkan saja.

Pernahkah anda lewat Cadas Pangeran?, itu jalan antara Bandung Sumedang – kalau anda ingin menikmati goreng tahu Sumedang yang renyah – kadang di pinggir jalan, biasanya kalau musim penghujan, ada pedagang yang menawarkan jamur, Itu jamur dari hutan sekitar yang tumbuh sendiri. Dan hasil “berburu” mereka kemudian diperdagangkan secara asongan. Tentu saja kalau mencari jamur dalam jumlah memadai jelas tidak akan didapat, apalagi kalau mau menjamu makan dengan lauk jamur sedang tamu agak banyak, harus mencari di tempat lain, wong cuma hasil berburu di hutan, jadi jumlahnya terbatas.

Disini – dan juga hampir merata di kecamatan Cisarua Bandung Barat ini, di kumbung, sengaja jamur diproduksi dengan cara budidaya, walau masih dengan cara sederhana. Jamur disebut juga cendawan, orang Sunda menyebutnya supa atau suung, orang asing menyebutnya mushroom. Jamur yang layak dikonsumsi ternyata banyak macamnya ada jamur kuping, ada jamur tiram, ada jamur kancing, malah ada jamur shitake, lingzhi dan lain-lain. Nah yang dibudidayakan di sini adalah jamur tiram.. Karena tubuh buahnya berbentuk seperti kulit kerang (tiram), sehingga disebut jamur tiram, orang Sunda: enak saja menyebutnya supa liat, alasannya hanya karena bagian batangya agak liat (alot). Justru bagian yang alot ini yang membuat enak kalau dimakan, tidak semuanya empuk, ada kriuk-kriuknya meski dimasaknya yang sederhana saja misal ditumis.

Bukan hanya ditumis, jamur tiram bisa dibuat hidangan lain seperti pepes jamur tiram, orak arik jamur tiram, jamur tiram goreng, dadar gulung jamur tiram, sup jamur tiram, dan bisa juga dicrispy. Di beberapa negara bahkan bisa dikonsumsi dalam keadaan mentah/segar untuk campuran salad. Maap ini sebetulnya bukan buku masakan, tapi agak ngelantur sedikit. Dan katanya jamur tiram ini selain lezat untuk dikonsumsi, juga berkhasiat untuk kesehatan.


Dan ini sumbernya dari Kompas, Jum'at 30 Agutus 2002.
Dari hasil penelitian Departemen Sain, Kementerian Industri Thailand, jamur tiram (Oyster mushroom) mempunyai kandungan: protein 5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen, abu 1,14 persen. Per 100 gram jamur tiram segar, mengandung 45,65 kalori, 8,9 miligram (mg) kalsium, 1,9 mg besi, 17,0 mg fosfor, 0,15 mg vitamin B-1, 0,75 mg vitamin B-2, dan 12,40 mg Vitamin C. Jamur juga mengandung folic acid yang cukup tinggi, konon mampu menyembuhkan anemia.Sebagai perbandingan, tempe yang terbuat dari kedelai yang kaya serat dan juga sebagai sumber berbagai nutrien seperti calsium, Vitamin B, dan besi, mempunyai kandungan sebagai berikut: kalori 204, protein 17 gram, lemak 8 gram, karbohidrat 15 gram, calium 80 mg, Fe (Besi) 2 mg, dan Zn 0,2 mg.Bisa dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram dan Vitamin C-nya juga 0,0 gram. Maka, kandungan gizi jamur masih lebih komplet sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.

Hasil dari penelitian Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition Bratislava tentang "Natural products with hypolipemic and anti oxidant effect". Telah dilakukan studi pada sebuah grup dengan 57 laki-laki: perempuan = 1:1, usia setengah umur, dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama satu bulan mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulan, secara statistik sangat menjanjikan, yakni kolesterol dan serum turun 12,6 persen dan triglycerol turun 27,2 persen. Jamur tiram juga mempunyai efek antioksidan dengan turunnya hasil peroksidasi di dalam eritrosit.

Bersambung...

Kunjungi link di bawah ini untuk informasi tambahan
  1. Peta lokasi
  2. Foto Wisma
  3. Our last Activities (berisi foto-foto kegiatan di wisma)
  4. Artikel (berisi tulisan-tulisan seputar jamur)

No comments: