B. PEMBUATAN BIBIT INDUK
Bibit induk adalah bibit yang diperoleh dari inokulasi kultur murni dan digunakan sebagai inokulan (bibit yang akan diinokulasi) dalam pembuatan bibit semai. Pembuatan bibit induk dilakukan melalui dua tahap pekerjaan, yaitu pembuatan media tanam dan inokulasi.
Pembuatan media tanam
Bahan:
Biji-bijian (jagung, cantel, atau padi) | 60% |
Serbuk kayu yang halus | 40% |
CaCO3 | 0.5 – 1.0% |
Gips | 0.1 – 1.0% |
Air | Secukupnya |
Cara:
- Biji-bijian yang akan digunakan sebagai media, dicuci bersih kemudian direndam dalam air selama 24 jam
- Biji-bijian yang bernas dipisahkan dari biji-bijian yang mati (biji yang mati biasanya mengapung di air)
- Biji-bijian tersebut direbus sampai matang (agak mekar) tetapi jangan terlalu matang atau terlalu lunak
- Serbuk kayu dicampur dengan kapur dan gips sampai merata, kemudian dicampurkan kedalam biji-bijian yang telah matang hingga merata
- Kadar air media tanam tersebut diatur hingga mencapai 45 – 60%. Pengaturan kadar air dilakukan dengan menambahkan air (bila perlu). Uji dengan cara mengepalkan campuran tersebut, harus tidak pecah dan tidak mengeluarkan air.
- PH diatur dengan CaCO3 dan asam cuka encer
- Media tersebut dimasukkan ke dalam botol atau wadah lainnya sebanyak 2/3 bagian tanpa dipadatkan. Selanjutnya wadah ditutup dengan kapas sampai rapat dan ditutup lagi dengan kertas perkamen
- Media disterilisasi dengan mempergunakan autoklaf pada suhu 121 C tekanan 1,1 atm selama 30 – 60 menit, atau dikukus dengan soblok selama 2 jam
- Media didinginkan selama 6 – 12 jam sebelum dilakukan inokulasi dengan kultur murni.
Inokulasi
Inokulasi kultur murni ke dalam media bibit induk harus dilakukan dengan cara yang aseptis dalam kotak inokulasi. Berikut ini cara inokulasi dalam pembuatan bibit induk
- Disiapkan alat dan bahan seperti jarum ose, lampu spiritus, inkas, alkohol, kultur murni jarum tiram, dan media bibit induk.
- Kotak inokulasi disterilkan dengan menggunakan alkohol 70% atau ormalin 2%.
- Lampu spiritus dihidupkan selama 30 – 60 menit sebelum digunakan untuk inokulasi.
- Alat inokulasi (jarum ose) disterilkan dengan menggunakan alkohol dan dilakukan pembakaran dengan lampu spiritus (bila perlu)
- Sebagian kultur murni dalam tabung reaksi diambil dengan jarum ose secara aseptis di atas lampu spiritus dan dimasukkan kedalam media bibit induk.
- Sisa kultur murni dan media bibit induk dalam botol ditutup rapat dengan kapas.
No comments:
Post a Comment