Pages

Saturday, April 02, 2011

Limbah Bekas Log Media pada Budidaya Jamur

oleh: Aki Eman


Pada kegiatan budidaya atau bertani jamur tiram diperlukan media untuk pertumbuhan jamur itu. Media tersebut dimasukkan ke dalam polibag plastik yang berukuran 1-2 kg. Setelah media yang berada di dalam polibag ditanami bibit jamur, lalu ditempatkan di rumah pemeliharaan jamur yang disebut kumbung, selanjutnya setelah satu bulan akan memulai pemanenan jamur setiap hari.

Media dalam polibag tersebut terus dipelihara selama sekitar tiga bulan dengan kegiatan rutin dipanen dan disiram air untuk mempertahankan kondisi pertumbuhan jamur dalam kelembaban. Selanjutnya setelah tiga bulan lebih polibag media tersebut sudah tidak lagi menghasilkan jamur,  maka polibag media jamur tersebut tiba saatnya untuk dibuang dan digantikan dengan polibag media yang baru.

Nah, ribuan polibag media ini selanjutnya merupakan limbah yang tentu saja berjumlah banyak. Jika satu kumbung berisi sepuluh ribu polibag media, maka apabila dibuang di luar kumbung akan menggunung. Kalau medianya mungkin akan cepat membusuk dan akan kembali menjadi tanah, akan tetapi plastik polibagnya sukar sekali untuk menjadi busuk. Tentu ini perlu penanganan yang harus dipikirkan jangan sampai mengotori lingkungan.

Dahulu penanganan limbah ini dengan cara dibakar ketika datang musim kemarau, tentu saja pembakaran ini kalau jumlahnya banyak bisa berhari-hari bahkan berminggu untuk bisa menjadi abu. kalau sudah musim pembakaran limbah bekas media jamur ini, lingkungan di sekitar kumbung-kumbung petani akan berbau asap pembakaran plastik yang tentu saja tidak baik untuk kesehatan dan umumnya udara di sekitar lingkungan.

Mengeluarkan media jamur bekas yang masih dalam plastik dari kumbung-kumbung memakan waktu bisa dua sampai tiga hari, belum lagi pembakaran medianya yang lama.

Tapi pada saat ini di kumbung-kumbung petani jamur di Cisarua Lembang, sudah ada solusi sementara untuk membuang limbah dengan cara yang cukup efisien jadi artinya tidak perlu dibakar dengan menghasilkan asap yang menyesakkan. Jika media jamur sudah tidak bisa dipanen lagi akan datang dua atau tiga orang yang bersedia untuk mengeluarkan dari kumbung dan membuangnya ke tempat yang telah disediakan. Mereka tidak usah dibayar karena akan membuka media jamur dan mengambil plastiknya kemudian plastik tersebut bisa dijual dan selanjutnya di tempat pengolahan dilakukan daur ulang.

Setelah plastiknya dibuka akan ada bekas medianya yang menggunung, saat ini tidak perlu dibakar akan tetapi nanti akan datang yang mengangkut menggunakan truk untuk dibawa ke perkebunan tanaman misalnya sayuran untuk dibuat kompos dan dijadikan pupuk organik yang katanya bisa lebih baik pertumbuhannya.
Jadi sekarang para petani tidak mengeluarkan lagi biaya untuk membuang limbah bekas budidaya jamur dan kelihatan di lingkungan kumbung lebih bersih dan napas lebih segar karena tidak ada lagi yang membakar media dan plastiknya itu.

Mungkin ini sementara selagi harga plastik lumayan, kalau harga plastik murah bisa-bisa tidak ada lagi yang memungutnya. Tentu perlu pemikiran mereka yang akhli untuk mengatasi masalah ini.

No comments: