Pages

Monday, May 11, 2009

Pertumbuhan Jamur Tiram

Oleh: Eman S Sudinta

Log media jamur yang sudah memutih penuh dengan pertumbuhan miselia sudah saatnya dipelihara. Log-log media tersebut ditempatkan di rak-rak yang berada di kumbung jamur, ditata berbaris biar rapih.

Jumlah log media yang ditempatkan di kumbung jamur pemeliharaan tergantung besarnya ukuran kumbung tersebut. Untuk ukuran kumbung 70 m2 misal bisa ditempatkan sejumlah 7.ooo buah log media. Ukuran kumbung lebih besar bisa mencapai puluhan ribu log media jamur.


Bisa dilihat dalam foto bagaimana log-log itu ditata di rak dalam kumbung,



dan bagimana tumbuhnya jamur tiram dari log media tersebut.

Dan kemudian 2 - 3 hari berikutnya jamur tiram sudah bisa dipanen.

Robohnya Kumbung Kami

Oleh: Eman S Sudinta

Sekedar bergurau tentang judul "Robohnya Kumbung Kami", saya hanya teringat judul sebuah buku hebat karya A.A Navis "Robohnya Surau Kami" (1955). Sama sekali tidak ada hubungannya.

Telah dijelaskan bahwa umur kumbung jamur dari bahan bambu hanya tahan 8 - 10 tahun, pada saatnya harus diperbaiki. Bahkan bukan hanya sekedar diperbaiki akan tetapi dibongkar atau dirobohkan, kemudian dibangun kumbung yang baru. Sebagian material yang masih baik bisa dipakai kembali, apalagi genting umumnya masih baik.


Sunday, May 10, 2009

Kumbung Jamur

Oleh: Eman S Sudinta

Kumbung jamur adalah salah satu bagian penting dari budidaya jamur tiram. Kumbung jamur atau rumah jamur adalah tempat memelihara jamur dimana log-log media yang ditumbuhi miselia jamur tumbuh dan dipelihara. Kegiatan budi daya jamur kebanyakan berada di dalam kumbung jamur ini. Dan selama satu periode penanaman jamur kurang lebih 5-6 bulan media jamur berada dipelihara di dalam kumbung ini, untuk kemudian dibuang dan dibersihkan. Dan untuk periode pemeliharaan berikutnya diganti dengan log baru yang selanjutnya juga dipelihara.

PEMBUATAN BIBIT JAMUR, PEMBUATAN BIBIT INDUK


B. PEMBUATAN BIBIT INDUK

Bibit induk adalah bibit yang diperoleh dari inokulasi kultur murni dan digunakan sebagai inokulan (bibit yang akan diinokulasi) dalam pembuatan bibit semai. Pembuatan bibit induk dilakukan melalui dua tahap pekerjaan, yaitu pembuatan media tanam dan inokulasi.


Pembuatan media tanam
Bahan:
Biji-bijian (jagung, cantel, atau padi)
60%
Serbuk kayu yang halus
40%
CaCO3
0.5 – 1.0%
Gips
0.1 – 1.0%
Air
Secukupnya


Cara:
    1. Biji-bijian yang akan digunakan sebagai media, dicuci bersih kemudian direndam dalam air selama 24 jam
    2. Biji-bijian yang bernas dipisahkan dari biji-bijian yang mati (biji yang mati biasanya mengapung di air)
    3. Biji-bijian tersebut direbus sampai matang (agak mekar) tetapi jangan terlalu matang atau terlalu lunak
    4. Serbuk kayu dicampur dengan kapur dan gips sampai merata, kemudian dicampurkan kedalam biji-bijian yang telah matang hingga merata
    5. Kadar air media tanam tersebut diatur hingga mencapai 45 – 60%. Pengaturan kadar air dilakukan dengan menambahkan air (bila perlu). Uji dengan cara mengepalkan campuran tersebut, harus tidak pecah dan tidak mengeluarkan air.
    6. PH diatur dengan CaCO3 dan asam cuka encer
    7. Media tersebut dimasukkan ke dalam botol atau wadah lainnya sebanyak 2/3 bagian tanpa dipadatkan. Selanjutnya wadah ditutup dengan kapas sampai rapat dan ditutup lagi dengan kertas perkamen
    8. Media disterilisasi dengan mempergunakan autoklaf pada suhu 121 C tekanan 1,1 atm selama 30 – 60 menit, atau dikukus dengan soblok selama 2 jam
    9. Media didinginkan selama 6 – 12 jam sebelum dilakukan inokulasi dengan kultur murni.


Inokulasi
Inokulasi kultur murni ke dalam media bibit induk harus dilakukan dengan cara yang aseptis dalam kotak inokulasi. Berikut ini cara inokulasi dalam pembuatan bibit induk
  1. Disiapkan alat dan bahan seperti jarum ose, lampu spiritus, inkas, alkohol, kultur murni jarum tiram, dan media bibit induk.
  2. Kotak inokulasi disterilkan dengan menggunakan alkohol 70% atau ormalin 2%.
  3. Lampu spiritus dihidupkan selama 30 – 60 menit sebelum digunakan untuk inokulasi.
  4. Alat inokulasi (jarum ose) disterilkan dengan menggunakan alkohol dan dilakukan pembakaran dengan lampu spiritus (bila perlu)
  5. Sebagian kultur murni dalam tabung reaksi diambil dengan jarum ose secara aseptis di atas lampu spiritus dan dimasukkan kedalam media bibit induk.
  6. Sisa kultur murni dan media bibit induk dalam botol ditutup rapat dengan kapas.
Media bibit induk diinkubasikan pada suhu 26 – 28 C sampai seluruh media penuh oleh miselia jamur yang berwarna putih, yaitu selama 2 – 4 minggu.

PEMBUATAN BIBIT JAMUR, Pembuatan kultur murni


Jamur Tiram oleh: Cahyana YA, Muchrodji, M. Bakrun

A. Pembuatan kultur murni

3 tahap pekerjaan:
  • Pembuatan media agar
  • Pemilihan induk tanaman
  • Isolasi

Pembuatan media agar
Potatoes dextrose agar (PDA)
Persiapan bahan:

Kentang
100 gram
Dextrose (gula putih)
10 gram
Agar batang atau tepung
3,9 – 4 gram
CaCO3 atau Cuka encer pengatur Ph

Aquades
500 ml


Cara:
  1. Kentang dikupas kemudian dicuci dan diiris-iris setebal 1 cm2
  2. Irisan kentang direbus sampai air rebusan kekuning-kuningan dan kentang mulai lunak
  3. Air rebusan kentang disaring dengan menggunakan kain saring
  4. 200 ml filtrat kentang ditambah dextrose dan agar. Selanjutnya semua bahan dimasak sampai larut
  5. Atur pH larutan sampai antara 6,8 – 7,0, dengan menggunakan CaCO3 atau asam cuka encer.
  6. Larutan dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 10 ml. Tabung ditutup rapat dengan menggunakan kapas dan ditutup dengan menggunakan kertas perkamen
  7. Lakukan sterilisasi kedalam autoklaf suhu 121 C, tekanan 1,1 atm selama 15 – 20 menit.
  8. setelah selesai sterilisasi, tabung diletakkan miring sampai media menjadi d ingin dan agar membeku.

Pemilihan induk tanaman:
Agar didapat bibit jamur yang berkualitas maka harus dipilih induk tanaman yang bersifat unggul, sebagai berikut:
  1. Jamur berukuran besar, bulat teratur, tebal, dan batangnya bulat kokoh
  2. Jamur tidak terserang hama penyakit
  3. Jamur tidak mengalami kelainan fisik
Pemeliharaan bakal induk sebaiknya dilakukan sejak awal dari penyiapan media, habitat tumbuh, dan pembatasan jumlah tanaman (rumpun)




Isolasi
Isolasi pada dasarnya merupakan upaya untuk mendapatkan kultur murni, memerlukan ketelitian dan kehati-hatian. Isolasi dengan kultur jaringan dan kultur spora.


Isolasi dengan kultur jaringan
Isolasi dengan kultur jaringan dilakukan dengan cara mengambil jaringan jamur (eksplan) dan menanamnya pada media agar miring. Teknik isolasi dengan kultur jaringan adalah sebagai berikut:
  1. Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
  2. Kotak inokulasi (inkas) dibersihkan dan disterilkan dengan menggunakan alkohol 70% atau dengan formalin 2%
  3. Lampu spiritus dalam kotak inokulasi dihidupkan selama 30 – 60 menit sebelum digunakan untuk isolasi
  4. Alat-alat dalam kotak inokulasi disterilkan dengan menggunakan alkohol 70%
  5. Bakal induk (eksplan) disiapkan dengan cara aseptis. Eksplan diambil dengan cara memotongbagian dalam tanaman, yaitu pada ketiak daun, dengan menggunakan pisau isolasi steril yang tajam dengan ukuran 3 mm2
  6. Dengan cara aseptis pindahkan kedalammedia agar miring dalam tabung
  7. Inkubasi pada inkubator dengan suhu 26 C selama 2- 3 hari
  8. Hasil inkubasi diamati. Isolasi dianggap berhasil bila disekitar eksplan tumbuh media jamur berwarna putih secara merata
  9. Selanjutnya simpan lagi selama tiga minggu, hingga miselium putih tumbuh memenuhi tabung media.
Biakan murni yang sudah jadi siap digunakan dalam pembuatan bibit induk. Penyimpanan harus diberi label dan etiket untuk menghindari kesalahan. Apabila bibit belum digunakan sebaiknya biakan murni disimpan dengan baik dan perlu dilakukan peremajaan setiap 2 – 4 minggu sekali agar stok biakan murni selalu tersedia dengan kondisi yang baik.

Pertumbuhan tubuh buah jamur


Pidahkan media tanam yang sudah berwarna putih seluruhnya, ke dalam kumbung pemeliharaan. Dengan cara mencabut sumbat penghalang . Pada prinsipnya pembukaan media tanam bertujuan memberikan O2 yang cukup bagi pertumbuhan tubuh buah. Kondisi miselium saat ini membutuhkan kondisi aerob. Pembukaan bisa dilakukan dengan menyobek plastik bagian atas. Atau hanya dengan membuka saja. dapat pula memotong tutup media dengan pisau.

Bagaimana budidaya jamur tiram

Tidak begitu sulit asal ada sedikit minat, sedikit tekun, sedikit membaca, sedikit bertanya, sedikit modal dan sedikit waktu untuk mengerjakannya – meski syaratnya dirasa berlebihan – sudah cukup sebagai pemula. Ini yang harus diketahui:

Syarat tumbuh
Pemilihan lokasi, suhu, kelembaban, dan cahaya. Salah menentukan lokasi menyebabkan jamur tidak akan tumbuh optimal.

Serbuk gergaji
Serbuk gergaji sebagai bahan utama media tumbuh jamur mengandung karbohidrat, serat, dan lignin. Pakailah serbuk gergaji yang kering dan bersih, tidak mengandung minyak ataupun getah.